A. Uraian Materi
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Jenjang SMP/MTs
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah sebagai berikut.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Dimensi |
Kualifikasi Kemampuan |
Sikap |
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa; berkarakter, jujur, dan peduli; bertanggung jawab; pembelajar sejati sepanjang hayat; dan sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional. |
Pengetahuan |
Memiliki
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis dan spesifik sederhana berkenaan dengan: ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya. Mampu mengaitkan pengetahuan diatas dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional. |
Keterampilan |
Memiliki
kemampuan berpikir dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari
di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri. |
2. Kompetensi Inti (KI) Jenjang SMP/MTs
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu: (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Keempat kompetensi tersebut selanjutnya disebut kompetensi inti.
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMP/MTs pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Kompetensi inti yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dituangkan dalam kompetensi inti.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut.
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi inti untuk jenjang SMP/MTs dapat dilihat pada tabel berikut.
Kompetensi Inti Kelas VII |
Kompetensi Inti Kelas VIII |
Kompetensi Inti Kelas IV |
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. |
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. |
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. |
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. |
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. |
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. |
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. |
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. |
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. |
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. |
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. |
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. |
Kompetensi inti sikap spiritual (KI-1) dan kompetensi inti sikap sosial (KI-2) dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu: keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3. Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Bahasa Indonesia
Kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 SMP/MTs berisi kemampuan dan muatan pembelajaran untuk mata pelajaran pada SMP/MTs yang mengacu pada Kompetensi Inti. Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan Kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran. Kompetensi dasar untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti sebagai berikut.
a. Kelompok 1: kelompok KD sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1.
b. Kelompok 2: kelompok KD sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2.
c. Kelompok 3: kelompok KD pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3.
d. Kelompok 4: kelompok KD keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Adapun untuk mata pelajaran selain Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, kompetensi dasar yang dikembangkan terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3 dan kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4. Kompetensikompetensi dasar tersebut kemudian dikembangkan ke dalam silabus.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca. 4.1 Menjelaskan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat bersejarah, pentas seni daerah, kain tradisional, dll) yang didengar dan dibaca secara lisan, tulis, dan visual.
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan⁄atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca. 4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan⁄atau suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan maupun tulis.
3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi
(cerita imajinasi) yang dibaca dan didengar. 4.3 Menceritakan kembali isi teks narasi (cerita imajinasi) yang didengar dan dibaca secara lisan, tulis, dan fisual.
3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi (cerita imajinasi) yang dibaca dan didengar. 4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita imajinasi secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, penggunaan bahasa, atau aspek lisan.
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar. 4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dan/atau kuliner khas daerah) yang dibaca dan didengar.
Berikut contoh kompetensi-kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Permendikbud. Nomor 24 Tahun 2016.
KELAS VII
3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar. 4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis.
3.7 Mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan. 4.7 Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca dan didengar.
3.8 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan. 4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan secara lisan dan tulis dengan memperhatikan kaidah kebahasaan atau aspek lisan.
3.9 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca. 4.9 Membuat peta pikiran/sinopsis tentang isi buku nonfiksi/buku fiksi yang dibaca.
3.10 Menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi. 4.10 Menyajikan tanggapan secara lisan, tulis, dan visual terhadap isi buku fiksi/nonfiksi yang dibaca.
3.11 Mengidentifikasi informasi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar. 4.11 Menyimpulkan isi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) surat pribadi dan surat dinas yang dibaca atau diperdengarkan.
3.12 Menelaah unsur-unsur dan kebahasaan dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar. 4.12 Menulis surat (pribadi dan dinas) untuk kepentingan resmi dengan memperhatikan struktur teks, kebahasaan, dan isi.
3.13 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar. 4.13 Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang disajikan dalam bentuk tulis dan lisan.
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar. 4.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar.
3.15 Mengidentifikasi informasi tentang fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar. 4.15 Menceritakan kembali isi cerita fabel/legenda daerah setempat yang dibaca/didengar
3.16 Menelaah struktur dan kebahasaan fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar. r.4.16 Memerankan isi fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar.
4. Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat identitas pelajaran, identitas sekolah, kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, nilai karakter, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Kompetensi inti sikap mencakup kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial. Kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik, mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi dasar merupakan kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah kegiatan pembelajaran baik kompetensi pengetahuan maupun keterampilan. Materi pokok diturunkan dari kompetensi dasar berisi materi-materi pokok sesuai KD. Kegiatan pembelajaran merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran, dapat dilakukan melalui pendekatan saintifik, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, inquiri/penemuan (discovery) sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut.
Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan belajar berbasis aktivitas. Kegiatan-kegiatan pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspirasi bagi guru dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; kemudahan guru dalam mengajar; kemudahan bagi peserta didik dalam belajar; keterukuran pencapaian kompetensi; kebermaknaan; dan bermanfaat untuk dipelajari sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
Pengembangan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs hendaknya mengacu pada hal-hal berikut.
a. Rasional
Peranan mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir imajinatif, dan warga negara Indonesia yang melek literasi dan informasi. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan membina dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi yang diperlukan peserta didik dalam menempuh pendidikan dan di dunia kerja serta lingkungan sosial.
Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan agar peserta didik mampu menyimak, mewicara, membaca, dan menulis. Kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan keempat keterampilan tersebut saling berhubungan dan saling mendukung dalam pengembangan tiga ranah utamanya, yakni pembelajaran berbahasa, bersastra, dan pengembangan literasi. Pembelajaran berbahasa Indonesia adalah pembelajaran tentang teori-teori kebahasaindonesiaan dan cara penggunaannya yang efektif. Peserta didik belajar tentang fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana berinteraksi secara efektif; membangun dan membina hubungan; mengungkapkan dan mempertukarkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap berbahasa. Peserta didik mampu berkomunikasi secara efektif, kalimat yang tertata dengan baik; termasuk ejaan dan, tanda bacanya. Pemahaman tentang bahasa sebagai penghela pengetahuan dan komunikasi diharapkan dapat menjadikan peserta didik sebagai penutur bahasa Indonesia yang komunikatif dan produktif.
Adapun pembelajaran sastra berupa teori-teori tentang khasanah sastra Indonesia klasik dan modern serta sastra dunia pada umumnya yang bertujuan untuk mengembangkan mengkaji nilai akhlak/kepribadian, budaya, sosial, dan estetik para peserta didik. Pilihan karya sastra dalam pembelajaran yang berpotensi memuliakan kehidupan peserta didik, memperluas pengalaman batin, dan mengembangkan kompetensi imajinatif. Peserta didik belajar mengapresiasi karya sastra dan menciptakan karya sastra di samping memperkaya pemahaman mereka akan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, lingkungan sekitar, dan sekaligus memperkaya kompetensi berbahasanya. Peserta didik menafsirkan, mengapresiasi, mengevaluasi, dan menciptakan teks sastra seperti dongeng, cerpen, novel, hikayat, puisi, drama, film, dan teks multimedia (lisan, cetak, digital/online). Karya sastra yang dimaksud, di samping memiliki nilai-nilai keindahan, juga memperkuat nilai-nilai ilahiah para peserta didik dan memperkaya wawasan kebudayaan mereka, baik yang bersifat kedaerahan, nasional, dan dunia internasional. Karya sastra yang memiliki potensi kekerasan, pornografi, dan memicu konflik SARA haruslah dihindari. Karya sastra unggulan--namun belum sesuai dengan pembelajaran di sekolah- upaya memodifikasi untuk kepentingan pembelajaran dapat dilakukan tanpa melanggar hak cipta.
Terkait dengan konsep literasi, diartikan sebagai kemampuan seorang peserta didik dalam menulis dan membaca. Kemampun berliterasi merupakan bentuk integrasi dari kemampuan menyimak, mewicara, membaca, menulis, dan berpikir kritis. Adapun dalam pengembangannya literasi merupakan upaya peningkatan kemampuan membaca dan menulis peserta didik yang berhubungan dengan keberhasilannya dalam meraih prestasi akademis. Hal itu ditandai dengan kegemaran dan kemampuannya dalam membaca makna tersurat dan tersirat, kemampuan menulis secara benar dan jelas; serta dapat mengembangkan kemampuannya itu melalui berbagai kegiatan sehari-hari di sekolah, bermasyarakat, ataupun di dunia kerja nantinya.
Kemampuan membaca dan menulis sangat diperlukan untuk membangun sikap kritis dan kreatif terhadap berbagai fenomena kehidupan yang mampu menumbuhkan kehalusan budi, kesetiakawanan, dan sebagai bentuk upaya melestarikan budaya bangsa. Sikap kritis dankreatif terhadap berbagai fenomena kehidupan dengan sendirinya menuntut kecakapan personal yang berfokus pada kecakapan berpikir rasional. Kecakapan berpikir rasional mengedepankan kecakapan menggali informasi dan menemukan informasi.
Kecakapan menggali dan menemukan informasi menjadi keterampilan yang perlu bermakna untuk dipelajari sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta dikuasai oleh para peserta didik. Keterampilanmenemukan informasi ditunjukkan melalui kemampuan mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan, kemampuan mengakses dan menemukan informasi, kemampuan mengevaluasi informasi dan memanfaatkannya secara efektif dan etis. Semua kecakapan tersebut dijabarkan dalam silabus yang menjadi acuan guru di dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia disusun dengan format dan penyajian/ penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, namun lingkup dan substansinya tidak berkurang serta tetap mempertimbangkan tata urutan materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru mudah dipelajari oleh peserta didik; terukur pencapainnya; dan bermakna untuk dipelajari sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan peserta didik.
b. Kompetensi setelah Mempelajari Bahasa Indonesia di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Pengembangan kompetensi lulusan mata pelajaran Bahasa Indonesia ditekankan pada kemampuan mendengarkan, membaca, memirsa (viewing), berbicara, dan menulis. Pengembangan kemampuan tersebut dilakukan melalui media teks. Dalam hal ini, teks merupakan perwujudan kegiatan sosial dan memiliki tujuan sosial. Pencapaian tujuan ini diwadahi oleh karakteristik: cara pengungkapan tujuan sosial (yang disebut struktur retorika), pilihan kata yang sesuai dengan tujuan, dan tata bahasa yang sesuai dengan tujuan komunikasi. Kegiatan komunikasi dapat berbentuk tulisan, lisan, atau multimodal (yakni teks yang menggabungkan bahasa dan cara/media komunikasi lainnya seperti visual, bunyi, atau lisan sebagaimana disajikan dalam film atau penyajian komputer).
Kompetensi setelah mempelajari bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah adalah menjadi insan yang memiliki kemampuan berbahasa dan bersastra untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
c. Kerangka Pengembangan Kurikulum Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Kerangka pengembangan kurikulum bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
1) Pengembangan kompetensi Kurikulum Bahasa Indonesia ditekankan pada kemampuan mendengarkan, membaca, memirsa (viewing), berbicara, dan menulis. Pengembangan kemampuan tersebut dilakukan melalui berbagaiteks. Dalam hal ini teks merupakan perwujudan kegiatan sosial dan memiliki tujuan sosial. Kegiatan komunikasi dapat berbentuk tulisan, lisan, atau multimoda (teks yang menggabungkan bahasa dan cara/media komunikasi lainnya seperti visual, bunyi, atau lisan sebagaimana disajikan dalam film atau penyajian komputer).
2) Kompetensi dasar yang dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mendengarkan, membaca, memirsa (viewing), berbicara, dan menulis. Untuk mencapai kompetensi tersebut peserta didik melakukan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui aktivitas lisan dan tulis, cetak dan elektronik, laman tiga dimensi, serta citra visual lain.
3) Lingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I-XII merupakan penjabaran 3 lingkup materi: bahasa, sastra, dan literasi.
4) Lingkup materi bahasa mencakup pengenalan variasi bahasa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang multilingual, bahasa untuk interaksi (bahasa yang digunakan seseorang berbeda sesuai latar sosial dan hubungan sosial peserta komunikasi), aksen, gaya bahasa, penggunaan idiom (sebagai bagian dari identitas sosial dan personal, struktur dan organisasi teks (teks terstruktur untuk tujuan tertentu, bagaimana bahasa digunakan untuk menciptakan teks agar kohesif, tingkat kerumitan teks dan topik, pola dan ciri-ciri kebahasaannya, berteks secara tepat dengan menggunakan kata, kalimat, paragraf secara efektif).
5) Lingkup materi sastra mencakup pembahasan konteks sastra, tanggapan terhadap karya sastra, menilai karya sastra, dan menciptakan karya sastra.
6) Lingkup materi literasi mencakup teks dalam konteks, berinteraksi dengan orang lain, menafsirkan, menganalisis, mengevaluasi teks, dan mencipta teks.
Kompetensi berbasis genre dapat dipetakan sebagai berikut ini.
Genre |
Tipe Teks |
Lokasi Sosial |
Menggambarkan (describing)
|
Laporan (report): melaporkan informasi |
Buku rujukan, dokumenter, buku panduan, laporan eksperimental (penelitian), presentasi kelompok |
Deskripsi: menggambarkan peristiwa, hal, sastra |
Pengamatan diri, objek, lingkungan, perasaan, dll. |
|
Menjelaskan (explaining) |
Eksplanasi: menjelaskan sesuatu |
Paparan, pidato/ceramah, tulisan ilmiah (populer) |
Memerintah (instructing) |
Instruksi/ Prosedur: menunjukkan bagaimana sesuatu dilakukan |
Buku panduan/ manual (penerapan), instruksi pengobatan, aturan olahraga, rencana pembelajaran (RPP), instruksi, resep, pengarahan/pengaturan |
Berargumen (arguing)
|
Eksposisi: memberi pendapat atau sudut pandang |
(meyakinkan/mempengaruhi): iklan, kuliah, ceramah/pidato, editorial, surat pembaca, artikel Koran/majalah |
Diskusi |
(MENGEVALUASI suatu persoalan dengan sudut pandang tertentu, 2 atau lebih) |
|
Respon/reviu |
menanggapi teks sastra, kritik sastra, resensi. |
|
Menceritakan (narrating)
|
Rekon (recount): menceritakan peristiwa secara berurutan |
Jurnal, buku harian, artikel Koran, berita, rekon sejarah, surat, log, garis waktu (time line) |
Narasi: menceritakan kisah atau nasihat |
Prosa (Fiksi ilmiah, fantasi, fabel, cerita rakyat, mitos, dll.), dan drama |
|
Puisi |
puisi, puisi rakyat (pantun, syair, gurindam) |
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Pengembangan kompetensi dasar (KD) tidak dibatasi oleh rumusan kompetensi
inti (KI) tetapi disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, kompetensi, lingkup materi, dan psikopedagogi.
Ruang Lingkup Materi Bahasa Indonesia untuk SMP
Kelas VII |
Kelas VIII |
Kelas IX |
Deskripsi Cerita Fantasi Prosedur Laporan Observasi Puisi Rakyat Cerita Rakyat Surat Literasi |
Berita Iklan Eksposisi Puisi Eksplanasi Ulasan Persuasi Drama Literasi |
Laporan percobaan Pidato Cerpen Tanggapan Diskusi Cerita Inspirasi Literasi |
d. Penilaian
Hal yang paling utama dalam penilaian adalah guru harus menciptakan instrumen dan suasana penilaian yang menghindarkan peserta didik dari ketidakjujuran dan plagiatisme dalam berkarya. Oleh sebab itu, penilaian proses menjadi sangat penting. Sedapat mungkin peserta didik lebih banyak mengerjakan tugas di sekolah, bukan menjadi pekerjaan rumah (PR).
Penilaian di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia secara umum adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui ketercapaian kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap berbahasa Indonesia peserta didik.
2. Mengetahui kemampuan peserta didik di dalam KD tertentu.
3. Memberikan umpan balik bagi kegiatan peserta didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
4. Memberikan motivasi belajar bagi peserta didik dan motivasi berprestasi bagipeserta didik dan guru.
Secara umum teknik penilaian pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik tes dan teknik nontes. Instrumen penilaian yang akan dipergunakan harus dikembangkan oleh guru. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam mengembangkan instrumen penilaian adalah (1) kompetensi yang dinilai, (2) penyusunan kisi-kisi, (3) perumusan indikator pencapaian, dan (4) penyusunan instrumen.
Pengembangan Penilaian Mapel Bahasa Indonesia Berbasis Genre
Penilaian untuk mengetahui keberhasilan kompetensi pengetahuan (misalnya tentangs truktur teks dan kebahasaan) digunakan tes tulis dan tes lisan. Sedangkan untuk penilaian kompetensi keterampilan, diukur keberhasilannya dengan tes kinerja, penugasan (lisan, tulis, proyek, atau multimoda) dan/atau portofolio.
Penilaian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu pembelajaran. Artinya, penilaian harus selalu dilakukan oleh pendidik sebagai bagian dari profesinya. Berdasarkan hasil penilaian inilah, pendidik akan selalu kreatif untuk mencari berbagai strategi baru di dalam tindakan mengajarnya. Oleh karena itu, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang berangkat dari hasil penilaian sebelumnya-- sebagai pengalaman awal peserta didik--bukan dari apa yang seharusnya dipelajari peserta didik.
Penilaian sikap digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut sesuai dengan kondisi dan karakteristik peserta didik.
e. Kontekstualisasi Pembelajaran sesuai dengan Keunggulan dan Kebutuhan Daerah serta Peserta Didik
Kegiatan pembelajaran pada silabus dapat disesuaikan dan diperkaya dengan konteks daerah atau sekolah, serta konteks global untuk mencapai kualitas optimal hasil belajar pada peserta didik. Kontekstualisasi pembelajaran ini dimaksudkan agar peserta didik tetap berada pada budayanya, mengenal dan mencintai alam, sosial, dan budaya di sekitarnya, dengan perspektif global sekaligus menjadi pewaris bangsa sehingga akan menjadi generasi tangguh dan berbudaya Indonesia.
Kontekstualisasi pembelajaran dilakukan dengan mengaitkan materi-materi yang dipelajari dengan situasi dan kondisi di lingkungan setempat. Materi yang dikembangkan dalam pembelajaran hendaknya mengedepankan keunggulan dan kebutuhan daerah serta kebutuhan peserta didik. Keunggulan daerah yang dimaksud dapat berupa keunggulan lokasi, ekonomi, sosial, politik, sejarah, dan budaya. Sebagai contoh, pembelajaran bahasa Indonesia di Provinsi Bali yang memiliki keunggulan lokasi, budaya, dan pariwisata berbeda kontekstualisasinya dengan pembelajaran bahasa Indonesia di Provinsi Riau yang memiliki keunggulan lokasi, budaya, dan perkebunan, serta pertambangan. Kontekstualisasi ini akan membantu peserta didik dalam mencapai kompetensi berdasarkan keunggulan dan kebutuhan daerah.
Sejalan dengan karakteristik pendidikan abad 21 yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dan sumber belajar. Pemanfaatan TIK mendorong peserta didik dalam mengembangkan kreativitas dan berinovasi serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan bahasa Indonesia.
Pembelajaran bahasa Indonesia memanfaatkan berbagai sumber belajar seperti buku teks yang tersedia dalam bentuk buku guru dan buku peserta didik. Sesuai dengan Karakteristik Kurikulum 2013, buku teks bukan satu-satunya sumber belajar. Guru dapat menggunakan buku pengayaan atau referensi lainnya dan mengembangkan bahan ajar sendiri seperti LKS (Lembar Kerja Peserta didik). Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, LKS bukan hanya kumpulan soal.
f. Silabus disusun untuk satu tahun pelajaran.
Berikut ini contoh silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia
SILABUS
Sekolah : SMP ….............................
Kelas/Semester : VII/ Satu
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar |
Materi Pokok |
Nilai Karakter *) |
Pembelajaran |
Penilaian |
Alokasi Waktu |
Sumber Belajar |
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan⁄atau suasana pentas seni |
• Struktur teks deskripsi • Kaidah kebahasaan • Contoh telaah teks deskripsi • Langkah- langkah menulis teks deskripsi • Menulis teks deskripsi |
• Religius • Nasonalis • Mandiri
|
Pembelajaran berbasis teks
Pertemuan I a. Siswa berhitung satu sampai enam kemudian siswa berkelompok berdasarkan nomor yang sama, misalnya nomor 1 dengan nomor 1, 2 |
1.Teknik penilaian a. Sikap (spiritual dan sosial) 1) Observasi (jurnal) b. Pengetahuan 1) Tes tertulis c. Keterampilan 1) Produk 2) Praktik
2. Instrumen penilaian a. Pertemuan Pertama (sampel |
12 JP |
1. Titik Harsiati. 2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas VII SMP/M.Ts. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Hlm. 15-36. 2. Titik Harsiati. 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP/M.Ts. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,Kemdikbud. Hlm. 34-38. |
Kompetensi Dasar |
Materi Pokok |
Nilai Karakter *) |
Pembelajaran |
Penilaian |
Alokasi Waktu |
Sumber Belajar |
daerah) yang didengar dan dibaca
4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan⁄atau suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan maupun tulis |
|
|
dengan 2, dst. b. Tiap-tiap kelompok mendapat 1 amplop yang berisi potongan teks deskripsi (bagian identifikasi, deskripsi bagian, dan penutup/kesan umum). c. Setiap kelompok beradu cepat menyusun potongan bagian teks deskripsi menjadi tekd yang utuh disertai alasan penyusunannya baik dari segi isi maupun bahasa. d. Kelompok siswa yang paling cepat dan benar dalam penyusunan potongan teks deskripsi mendapatkan penghargaan. e. Siswa mencermati penguatan tentang bagian-bagian teks |
butir soal terlampir) b. Pertemuan Kedua (rubrik terlampir) c. Pertemuan Ketiga (rubrik terlampir. d. Pertemuan Keempat (rubrik terlampir) |
|
3. Permendikbud No 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. 30 Novemner 2015. 4. Kamus Daring 5. http://eposlima.blogs pot.co.id/2013/02/pui sialam.html. Angin Laut karya Kuntowijoyo. Diunduh 12 Agustus 2016. 6. https://puisikompas.w ordpress.com/2016/0 7/14/puisi-asep- zamzamnoor/#more- 625. Pelabuhan Ampenan Asep Zamzam Noor. Diunduh 12 Agustus 2016. |
Kompetensi Dasar |
Materi Pokok |
Nilai Karakter *) |
Pembelajaran |
Penilaian |
Alokasi Waktu |
Sumber Belajar |
|
|
|
deskripsi yang disampaikan oleh guru. f. Siswa membaca teks deskripsi yang berbeda secara utuh. g. Siswa secara berkelompok mendata rincian/peta isi setiap paragraf teks deskripsi. h. Siswa membuat peta konsep rincian menjadi struktur teks deskripsi. i. Siswa berdiskusi untuk menemukan ciri-ciri diksi pada teks deskripsi. j. Siswa mencermati penguatan dari guru tentang struktur dan ciri bahasa teks deskripsi.
Pertemuan II a. Bersama kelompok, siswa menentukan |
|
|
|
Kompetensi Dasar |
Materi Pokok |
Nilai Karakter *) |
Pembelajaran |
Penilaian |
Alokasi Waktu |
Sumber Belajar |
|
|
|
objek yang akan dideskripsikan. b. Siswa mengamati objek untuk mendapatkan data sebagai bahan menulis deskripsi dengan menggunakan tabel data yang disepakati. c. Siswa mengklasifikasi data untuk membuat kerangka sesuai dengan struktur teks deskripsi. c. Siswa menyajikan kerangka teks deskripsi yang disertai data hasil pengamatan. d. Siswa mencermati penguatan berupa tanggapan dan saran dari kelompok lain dan guru. |
|
|
|
Kompetensi Dasar |
Materi Pokok |
Nilai Karakter *) |
Pembelajaran |
Penilaian |
Alokasi Waktu |
Sumber Belajar |
|
|
|
e. Siswa memperbaiki kerangka teks deskripsi sesuai dengan tanggapan dan saran dari kelompok lain dan guru. f. Siswa memperbaiki kerangka teks deskripsi sesuai dengan tanggapan dan saran dari kelompok lain dan guru.
Pertemuan III a. Siswa secara individual berlatih mengembangkan bagian-bagian kerangka (deskripsi umum, deskripsi bagian, penutup) secara bertahap sesuai dengan struktur teks deskripsi. b. Siswa dalam kelompok saling menukarkan hasil mengembangkan bagian-bagian |
|
|
|
Kompetensi Dasar |
Materi Pokok |
Nilai Karakter *) |
Pembelajaran |
Penilaian |
Alokasi Waktu |
Sumber Belajar |
|
|
|
kerangka teks deskripsi untuk mengidentifikasi variasi pola pengembangan kalimat topik dan penjelas pada setiap paragrafnya. c. Siswa melaporkan hasil identifikasi pola pengembangan kalimat topik dan penjelas dari karya teman sekelompoknya. d. Siswa mencermati penguatan tentang pola pengembangan kalimat topik dan penjelas yang benar dari guru pada setiap bagian struktur teks deskripsi. e. Siswa merevisi hasil pengembangan bagian-bagian teks deskripsi sesuai dengan saran/masukan dari |
|
|
|
Kompetensi Dasar |
Materi Pokok |
Nilai Karakter *) |
Pembelajaran |
Penilaian |
Alokasi Waktu |
Sumber Belajar |
|
|
|
teman sekelompoknya. f. Siswa menyunting teks deskripsi dari aspek penggunaan kata emotif, kata depan di dan ke, dan konjungsi. g. Siswa memperbaiki teks deskripsi yang ditulisnya sesuai dengan hasil menyunting. h. Siswa memajang hasil menulis teks deskripsi di mading kelas dan kelompok lain memberi tanggapan dan saran. i. Siswa mencermati penguatan tentang penulisan teks deskripsi yang baik dari guru.
Pertemuan IV a. Siswa mencermati |
|
|
|
Kompetensi Dasar |
Materi Pokok |
Nilai Karakter *) |
Pembelajaran |
Penilaian |
Alokasi Waktu |
Sumber Belajar |
|
|
|
model penyampaian teks deskripsi secara lisan (ekspresi, pelafalan, tempo, dan intonasi). b. Siswa menuliskan pokok-pokok pikiran yang akan disampaikan secara lisan berdasarkan teks deskripsi yang telah ditulisnya secara individu. c. Siswa secara berkelompok berlatih menyajikan bagian-bagian teks deskripsi. d. Secara bergantian siswa memberi komentar penampilan siswa lain. e. Siswa mencermati konfirmasi guru tentang penampilan siswa dalam |
|
|
|
Kompetensi Dasar |
Materi Pokok |
Nilai Karakter *) |
Pembelajaran |
Penilaian |
Alokasi Waktu |
Sumber Belajar |
|
|
|
menyajikan bagian teks deskripsi secara lisan. f. Siswa menyajikan teks deskripsi di depan kelas. g. Siswa yang tidak tampil menilai berdasarkan rubrik penilaian yang disepakati. h. Secara bergantian siswa memberi komentar penampilan siswa lain. |
|
|
|
5. Inspirasi Model Pembelajaran Jenjang SMP/MTs
Dalam inspirasi model pembelajaran dijelaskan latar belakang tiap mata pelajaran, tujuan yang ingin dicapai, ruang lingkup materi yang akan dipelajari, dan sasaran pengguna tiap pelajaran. Karakteristik mata pelajaran menguraikan rasional, tujuan, dan ruang lingkup. Desain pembelajaran menjelaskan pendekatan, strategi dan metode, model, rencana pelaksanaan pembelajaran. Penilaian menyajikan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Media dan sumber belajar menguraikan media pembelajaran, dan sumber belajar serta guru mata pelajaran dalam pembelajaran abad ke-21.
Hubungan Fungsional Kemampuan Belajar Peserta Didik dengan
Profil dan Peran Guru Abad 21
NO.
|
KEMAMPUAN BELAJAR (SISWA) ABAD 21 |
|
PROFIL DAN PERAN GURU SEBAGAI PENDIDIK PROFESIONAL |
||
|
Kompetensi Guru |
Peran profesional |
|||
1 |
Berpikir kritis dan membuat keputusan- keputusan (Thinking critically and making judgments) |
•
•
|
Bertanya secara substantif, dialektis, dan kontekstual dengan siswa mengenai bagian-bagian teks deskripsi Mengonstruksi stimulasi kontekstual atau hipotetisagar siswa berlatih membuat keputusan yang logis dan argumentatif dalam mengidentifikasi bagianbagian dan isi teks deskripsi |
• Mendorong siswa untuk mengemukakan pikiran dan/atau perasaannya terkait struktur teks deskripsi • Memberi penguatan verbal, isyarat (gestural), aktivitas atas alur atau muatan pikiran siswa tentang bagian-bagian dan isi teks deskripsi. |
|
2 |
Memecahkan masalah yang kompleks, lintasbidang keilmuan, masalah yang terbuka (Solving complex, multidisciplinary, open- ended problems) |
•
•
|
Mengonstruksi suasana berpikir keilmuan (epistemologis) dan konteks fokus kajian (ontologis) teks deskripsi lintas-bidang keilmuan Menggunakan berbagai cara untuk memancing (triggering) dan melacak jalan pikiran siswa (probing) berkenaan dengan penggunaan unsur kebahasaan dalam teks deskripsi. |
• Mendorong siswa untuk mengemukakan pikiran dan/atau perasaannya terkait dengan substansi atau isu/masalah teks deskripsi. • Memberi penguatan verbal, gestural, aktivitas atas alur atau muatan pikiran siswa tentang penggunaan unsur kebahasaan dalam teks deskripsi. |
|
3 |
Berpikir dengan kreativitas dan berkarya-unggul (Creativity and entrepreneurial thinking) |
•
•
|
Mengonstruksi suasana problematis untuk menyajikan data/gagasan dalam bentuk teks deskripsi. Menggunakan berbagai cara memancing (triggering) dan melacak jalan pikiran siswa (probing) untuk menghasilkan data/gagasan yang mendukung penyajian kreasi baru teks deskripsi |
•
•
|
Mendorong siswa untuk mengemukakan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk teks deskripsi dilihat secara lintas- bidang keilmuan; Memberi penguatan verbal, gestural, aktivitas atas kreativitas/kreasi siswa dalam menyajikan data/gagasan dalam bentuk teks deskripsi. |
4 |
Berkomunikasi dan berkolaborasi (Communicating and collaborating) |
•
•
|
Mengonstruksi suasanakelas agar terjadi komunikasi dan kerja sama antarsiswa dalam mengembangkan teks deskripsi; Menggunakan berbagai cara memancing (triggering) dan melacak jalan pikiran siswa (probing) untuk mengembangkan teks deskripsi. |
•
•
|
Mendorong siswa untuk melakukan tukar pikiran dan/atau perasaannya untuk mengembangkan teks deskripsi. Memberi penguatan verbal, gestural atas kreativitas siswa dalam bekerja sama mengembangkan teks deskripsi. |
5 |
Memanfaatkan pengetahuan, informasi, dan kesempatan secara inovatif (Making innovative use of knowledge, information and opportunities) |
•
•
|
Mengonstruksi suasana hipotetis yang membuka peluang pemanfaatan pengetahuan, dan kesempatan oleh siswa untuk memecahkan masalah dalam mengembangkan teks deskripsi Menggunakan berbagai cara memancing (triggering) dan melacak kemauan dan kemampuan siswa (probing) untuk mengembangkan teks deskripsi secara inovatif. |
•
•
|
Mendorong siswa untuk melakukan tukar pikiran dan/atau perasaannya terkait pengembangan teks deskripsi dengan memanfaatkan pengetahuan, informasi, dan kesempatan yang ada; Memberi penguatan verbal, gestural, aktivitas atas kreativitas/kreasi siswa yang berhasil mengembangkan teks deskripsi dengan memanfaatkan pengetahuan, informasi, dan kesempatan tertentu. |
6. |
Mengaktualisa sikan nilai dalam praksis (konteks ruang, waktu, dan perubahan) kehidupan |
|
Mengonstruksi suasana hipotetis yang terkait dengan nilai-nilai informatif dalamteks deskripsi terkait dengan konteks kehidupan sehari-hari. |
|
Mendorong siswa untuk melakukan tukar pikiran terkait dengan nilai-nilai informatif dalam teks deskripsi terkait dengan konteks kehidupan sehari-hari |
Inspirasi Model Pembelajaran juga memuat desain pembelajaran yang mencakup pendekatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning), Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning), dan Inquiry/Discovery Learning).
6. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, dan Penilaian
Standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi ini merupakan landasan pengembangan kompetensi dasar.Dalam setiap rumusan kompetensi dasar terdapat unsur kemampuan berpikir atau bertindak dan materi. Kompetensi dasar diuraikan ke dalam beberapa indikator pencapaian kompetensi (IPK). Selanjutnya berdasarkan IPK ditentukan butirbutir materi, kegiatan pembelajaran, dan teknik penilaian yang sesuai. Diagram berikut menunjukkan keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan teknik penilaian.
*) Untuk mata pelajaran:
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Di atas disebutkan bahwa KD dijabarkan ke dalam beberapa IPK. Jumlah IPK KD satu dan lainnya berbeda-beda tergantung pada tuntutan (isi) KD. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan memperhatikan beberapa ketentuan berikut ini.
a. Indikator pencapaian kompetensi meliputi indikator pencapaian domain pengetahuan dan keterampilan. Untuk Mata Pelajaran PPKn dan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti IPK juga mencakup domain sikap.
b. Rumusan IPK sekurang-kurangnya memuat kata kerja operasional (dapat diamati dan diukur) dan materi pembelajaran. Tabel berikut memuat contoh- contoh kata kerja operasional untuk kemampuan berpikir tingkat rendah hingga tinggi dari Anderson, dkk. (2001).
Kemampuan Berpikir |
Contoh Kata Kerja |
Mengingat |
mengenali, menyebutkan, menunjukkan, memilih, mengidentifikasi, mengungkapkan kembali, menuliskan kembali, menyebutkan kembali. |
Memahami |
menafsirkan, memparafrasekan, mengungkapkan dengan kata-kata sendiri, mencontohkan, memberi contoh, mengklassifikasikan, mengkelompok- kelompokkan, mengidentifikasi berdasarkan kategori tertentu, merangkum, meringkas, membuat ikhtisar, menyimpulkan, mengambil kesimpulan, membandingkan, membedakan, menjelaskan, menguraikan, mendeskripsikan, menuliskan. |
Kemampuan Berpikir |
Contoh Kata Kerja |
Menerapkan pengetahuan (aplikasi) |
menghitung, melakukan gerakan, menggerakkan, memperagakan sesuai prosedur/teknik, mengimplementasikan, menerapkan, menggunakan, memodifikasi, menstransfer. |
Menganalisis |
membedakan, menganalisis perbedaan, mengorganisasikan, membuat diagram, menunjukkan bukti, menghubungkan, menganalisis kesalahan, menganalisis kelebihan, menunjukkan sudut pandang. |
Mengevaluasi |
memeriksa, menunjukkan kelebihan, menunjukkan kekurangan, membandingkan, menilai, mengkritik. |
Mencipta |
merumuskan, merencanakan, merancang, mendisain, memproduksi, membuat, menulis ulasan. |
Berikut ini contoh hubungan antara SKL, KI, KD, IPK, materi pokok, pembelajaran, dan penilaian.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) |
Kompetensi Inti (KI) |
Kompetensi Dasar (KD) |
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) |
|
Materi Pokok |
Nilai Karakter ***) |
|
Pembelajaran |
Penilaian |
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, 2. berkarakter, jujur, dan peduli, 3. bertanggung jawab, 4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan 5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembanga n anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan |
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanny a |
- |
- |
- |
|
1. Religius 2. Nasiona lis 3. Mandiri
|
- |
|
1) Observasi (jurnal) |
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) |
Kompetensi Inti (KI) |
Kompetensi Dasar (KD) |
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) |
Materi Pokok |
Nilai Karakter ***) |
Pembelajaran |
Penilaian |
||
regional. |
|
|
|
|
|
|
|
||
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berkenaan dengan: 1. ilmu pengetahuan, 2. teknologi, 3. seni, dan 4. budaya.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional. |
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. |
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan ⁄atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca. |
3.2.1 Menentukan bagian identifikasi umum pada teks deskripsi 3.2.2 Menentukan deskripsi bagian struktur teks deskripsi 3.2.3 Menentukan keterkaitan identifikasi umum dan deskripsi bagian 3.2.4 Menentukan ciri kebahasaan teks deskripsi |
1 Fungsi sosial teks deskripsi 2 Struktur teks deskripsi 3 Komponen detail bagian pada struktur teks deskripsi. 4 Variasi pola pengembanga n teks deskripsi 5 Unsur kebahasaan teks deskripsi 6 Kaidah ejaan bahasa Indonesia |
1 Religius 2 Nasional is 3 Mandiri
|
Pertemuan I a. Siswa berhitung satu sampai enam kemudian siswa berkelompok berdasarkan nomor yang sama, misalnya nomor 1 dengan nomor 1, 2 dengan 2, dst. b. Tiap-tiap kelompok mendapat 1 amplop yang berisi potongan teks deskripsi (bagian identifikasi, deskripsi bagian, dan penutup/kesan umum). c. Setiap kelompok beradu cepat menyusun potongan bagian teks deskripsi menjadi tekd yang utuh disertai alasan penyusunannya baik dari segi isi maupun bahasa. d. Kelompok siswa |
1) Tes Tertulis |
||
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) |
Kompetensi Inti (KI) |
Kompetensi Dasar (KD) |
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) |
Materi Pokok |
Nilai Karakter ***) |
Pembelajaran |
Penilaian |
||
|
|
|
|
|
|
yang paling cepat dan benar dalam penyusunan potongan teks deskripsi mendapatkan penghargaan. e. Siswa mencermati penguatan tentang bagian-bagian teks deskripsi yang disampaikan oleh guru. f. Siswa membaca teks deskripsi yang berbeda secara utuh. g. Siswa secara berkelompok mendata rincian/peta isi setiap paragraf teks deskripsi. h. Siswa membuat peta konsep rincian menjadi struktur teks deskripsi. i. Siswa berdiskusi untuk menemukan ciriciri diksi pada teks deskripsi. j. Siswa mencermati |
|
||
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) |
Kompetensi Inti (KI) |
Kompetensi Dasar (KD) |
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) |
Materi Pokok |
Nilai Karakter ***) |
Pembelajaran |
Penilaian |
||
|
|
|
|
|
|
penguatan dari guru tentang struktur dan ciri bahasa teks deskripsi. |
|
||
Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: 1. kreatif, 2. produktif, 3. kritis, 4. mandiri, 5. kolaboratif, dan 6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri. |
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. |
4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan⁄atau suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan dengan memperhatika n struktur, kebahasaan baik secara lisan maupun tulis |
4.2.1 Mendata objek yang akan ditulis 4.2.2 Membuat kerangka sesuai dengan struktur teks deskripsi 4.2.3 Menulis teks deskripsi dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah penggunaan kata kalimat/tanda baca/ejaan. 4.2.4 Mendeskripsikan objek secara lisan. |
Menulis teks deskripsi (dengan tahapan menentukan objek, membuat kerangka, dan mengembangkan kerangka dalam tulisan deskripsi dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah penggunaan kata kalimat/ tanda baca/ ejaan) |
1 Religius 2 Nasional is 3 Mandiri
|
Pertemuan II a. Bersama kelompok, siswa menentukan objek yang akan dideskripsikan. b. Siswa mengamati objek untuk mendapatkan data sebagai bahan menulis deskripsi dengan menggunakan tabel data yang disepakati. c. Siswa mengklasifikas i data untuk membuat kerangka sesuai dengan struktur teks deskripsi. d. Siswa menyajikan kerangka teks deskripsi yang disertai data |
1) Produk Praktik |
||
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) |
Kompetensi Inti (KI) |
Kompetensi Dasar (KD) |
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) |
Materi Pokok |
Nilai Karakter ***) |
Pembelajaran |
Penilaian |
||
|
|
|
|
|
|
hasil pengamatan. e. Siswa mencermati penguatan berupa tanggapan dan saran dari kelompok lain dan guru. f. Siswa memperbaiki kerangka teks deskripsi sesuai dengan tanggapan dan saran dari kelompok lain dan guru.
Pertemuan III a. Siswa secara individual berlatih mengembangkan bagian-bagian kerangka (deskripsi umum, deskripsi bagian, penutup) secara bertahap sesuai dengan struktur teks deskripsi. b. Siswa dalam kelompok saling |
|
||
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) |
Kompetensi Inti (KI) |
Kompetensi Dasar (KD) |
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) |
Materi Pokok |
Nilai Karakter ***) |
Pembelajaran |
Penilaian |
||
|
|
|
|
|
|
menukarkan hasil mengembangkan bagian- bagian kerangka teks deskripsi untuk mengidentifikasi variasi pola pengembangan kalimat topik dan penjelas pada setiap paragrafnya. c. Siswa melaporkan hasil identifikasi pola pengembangan kalimat topik dan penjelas dari karya teman sekelompoknya. d. Siswa mencermati penguatan tentang pola pengembangan kalimat topik dan penjelas yang benar dari guru pada setiap bagian struktur teks deskripsi. e. Siswa merevisi hasil pengembangan |
|
||
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) |
Kompetensi Inti (KI) |
Kompetensi Dasar (KD) |
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) |
Materi Pokok |
Nilai Karakter ***) |
Pembelajaran |
Penilaian |
||
|
|
|
|
|
|
bagian-bagian teks deskripsi sesuai dengan saran/masukan dari teman sekelompoknya. f. Siswa menyunting teks deskripsi dari aspek penggunaan kata emotif, kata depan di dan ke, dan konjungsi. g. Siswa memperbaiki teks deskripsi yang ditulisnya sesuai dengan hasil menyunting. h. Siswa memajang hasil menulis teks deskripsi di mading kelas dan kelompok lain memberi tanggapan dan saran. i. Siswa mencermati penguatan tentang penulisan teks deskripsi yang baik dari guru. |
|
||
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) |
Kompetensi Inti (KI) |
Kompetensi Dasar (KD) |
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) |
Materi Pokok |
Nilai Karakter ***) |
Pembelajaran |
Penilaian |
||
|
|
|
|
|
|
Pertemuan IV a. Siswa mencermati model penyampaian teks deskripsi secara lisan (ekspresi, pelafalan, tempo, dan intonasi). b. Siswa menuliskan pokok-pokok pikiran yang akan disampaikan secara lisan berdasarkan teks deskripsi yang telah ditulisnya secara individu. c. Siswa secara berkelompok berlatih menyajikan bagian-bagian teks deskripsi. d. Secara bergantian siswa memberi komentar penampilan siswa lain. e. Siswa |
|
||
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) |
Kompetensi Inti (KI) |
Kompetensi Dasar (KD) |
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) |
Materi Pokok |
Nilai Karakter ***) |
Pembelajaran |
Penilaian |
||
|
|
|
|
|
|
mencermati konfirmasi guru tentang penampilan siswa dalam menyajikan bagian teks deskripsi secara lisan. f. Siswa menyajikan teks deskripsi di depan kelas. g. Siswa yang tidak tampil menilai berdasarkan berdasarkan rubric penilaian yang disepakati. h. Secara bergantian siswa memberi komentar penampilan siswa lain.
|
|
*) Diisi setelah sesi Analisis Model-model Pembelajaran
**) Diisi setelah sesi Analisis Penilaian
***) Kolom Nilai Karakter dimaksudkan untuk menentukan keterkaitan SKL, KI, KD, materi pokok, dan karakter yang dikembangkan . kolom ini berfungsi untuk pengingat